Sunday 25 April 2010

Bagaimana keadaan iman kita?

Sedikit renungan dalam meniti perjalanan tarbiyah ini...




Akhi/ukhti, mengapa kita tidak menunaikan semua kewajiban kita dan memberi alasan kemalasan diri?
Padahal para sahabat walaupun terluka/menderita, mereka tetap istiqamah dalam ketaatan.


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak menjauhi semua larangan Allah dan memberi alasan kebiasaan manusia?
Padahal para sahabat walaupun seteguk air, mereka menjauhi larangan Allah daripada perkara haram. 


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak menjaga amal-amal soleh kita dan memberi alasan sibuk?
Padahal para sahabat walaupun kesibukannya, mereka tetap menjaga amal-amal soleh mereka.

Akhi/ukhti, mengapa kita melewatkan solat fardhu dengan alasan aku tetap solat?
Padahal para sahabat walaupun mereka menambah dengan solat-solat sunnah, mereka sedih apabila terlewat waktu solat fardhu. 


Akhi/ukhti, mengapa kita melalaikan solat dan memberi alasan pekerjaan dan kawan-kawan?
Padahal para sahabat walaupun tengah bekerja, mereka menunaikan solat tepat pada waktunya.


Akhi/ukhti, mengapakan kita meninggalkan solat dan memberi alasan ketiduran?
Padahal para sahabat walaupun sedikit tidur, mereka tetap tidak meninggalkan solat.


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak khusyuk dalam solat dan memberi alasan mustahil?
Padahal para sahabat walaupun sedang perang, mereka tetap khusyuk dalam solatnya.


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak berlumba untuk kebaikan dan memberi alasan sudah cukup?
Padahal para sahabat walaupun sudah tidak berdaya, mereka tetap memberi yang terbaik di jalan Allah.




Akhi/ukhti, mengapa kita selalu berhibur dengan alasan menghilangkan stress?
Sedangkan para sahabat walaupun redha, mereka berhibur dengan solat dan Al-Qur'an. 


Akhi/ukhti, mengapa kita selalu gembira mendengar lagu-lagu yang melalaikan dengan alasan untuk berhibur?
Sedangkan sahabat walaupun membaca Al-Qur'an, mereka menangis kerana khusyuk mendengarkannya.  


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak membaca Al-Qur'an dan memberi alasan tidak cukup masa?
Sedangkan para sahabat walaupun selalu sibuk, mereka tetap menjaga tilawatul Qur'an


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak bangun untuk solat malam dan memberi alasan keletihan?
Sedangkan para sahabat walaupun berpuasa di siang hari, mereka tetap juga bangun untuk solat malam.


Akhi/ukhti, mengapa kita takut berinfaq dan memberi alasan kerugian?
Sedangkan para sahabat walaupun terdesak, mereka tetap berinfaq ke jalan Allah. 


Akhi/ukhti, mengapakan kita tidak berdakwah dan memberi alasan tidak layak?
Sedangkan para sahabat walaupun kurang tahu/buta, mereka tetap berdakwah di jalan Allah.


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak mengoptimalkan dakwah dan memberi alasan aku sudah berbuat,
Padahal para sahabat walaupun sudah lama berbuat, mereka akan terus berbuat.  


Akhi/ukhti, mengapa kita melakukan dosa dan memberi alasan Allah Maha Pemurah?
Sedangkan para sahabat walaupun tidak melakukan dosa, mereka tetap beristighfar kepada Allah.


Akhi/ukhti, mengapa kita tidak menjaga pandangan dengan alasan itu dosa kecil?
Padahal Imam Syafi'i walaupun terpandang sedikit aurat wanita, itu merupakan hal yang sangat besar.


Allah Maha Tahu apa yang terbaik buat kita, teruskan melangkah kerana Allah.



Barangsiapa membawa amalan yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (6:160)

Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar aku menjadi hamba-Mu yang taat dan sentiasa berubah menjadi sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan ini, sesuai dengan petunjuk-Mu. Amin. 


0 comments:

Post a Comment